Sabtu, 21 Maret 2015

PROTOZOA (LAPORAN PRAKTIKUM I)




LAPORAN PRAKTIKUM I
ZOOLOGI INVERTEBRATA
(ABKC 2201)

PROTOZOA

Disusun Oleh :
Ninawati
(A1C214030)
Kelompok VI A

Dosen Pengasuh :
Drs. Bunda Halang, MT
Drs. Dharmono, M.Si
Mahrudin, S.Pd, M.Pd
M. Arsyad, S.Pd., M.Pd
Amalia Rezeki S.Pd., M.Pd

Asisten Dosen :
Muhammad Lutvi Ansari
Dela Aprilia Lesman

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
MARET 
2015



PRAKTIKUM I
Topik                   : Protozoa
Tujuan                 : Mengenal beberapa anggota phylum protozoa yang hidup
                              bebas di air tawar.
Hari/Tanggal        : Kamis / 19 Februari dan 26 Februari 2015
Tempat                : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin

I.       ALAT DAN BAHAN
A.    Alat

1.      Baki
2.      Pipet tetes
3.      Kaca benda
4.      Kaca penutup
5.      Mikroskop
6.      Kompor gas
7.      Panci
8.      Gelas kimia
9.      Gelas aqua sebanyak 8 buah 
10.  Gelang karet
11.  Plastik transparan
12.  Kertas karbon 5 lembar
13.  Tissue
14.  Kapas
15.  Kamera


B.     Bahan
1.      Air kolam
2.      Air sawah
3.      Air selokan
4.      Air comberan
5.      Kotoran ayam kering
6.      Jerami

II.       CARA KERJA
A.    Medium Biasa
1.      Dengan pipet ambil 2-3 tetes air tersebut di atas, letakkan pada kaca benda, tutup dengan kaca penutup.
2.      Amati Protozoa apa saja yang tampak.
3.      Gambar morfologi hewan-hewan tersebut dan sebutkan bagian-bagiannya.
B.     Medium Biakan
1.      Rebus 200 gram jerami dengan air sebanyak + 2 liter selama 15 menit.
2.      Dinginkan air rebusan, menyaringnya lalu mengambil sebanayak 80 ml air rebusan dan memasukkan ke dalam gelas aqua.
3.      Ke dalam aqua menambahkan kotoran ayam kering dan sedikit jerami.
4.      Masukkan air bahan sebanyak 20 ml.
5.      Berikan perlakuan gelas aqua A dalam keadaan transparan, sedang gelas aqua B dalam keadaan tertutup kertas karbon.
6.      Biarkan media selama satu minggu.
7.      Lakukan pengamatan setelah satu minggu.
 
III.             TEORI DASAR
Protozoa adalah hewan-hewan bersel tunggal, mempunyai struktur yang lebih majemuk dari sel tunggal hewan multiseluler dan walaupun hanya terdiri dari satu sel, namun Protozoa merupakan organisme yang sempurna. Ukuran tubuh mikroskopis, sangat beranekaragam morfologi, fisiologi dan perkembangbiakannya. Habitatnya di air tawar, air laut, tanah yang lembab atau dalam tubuh hewan lain. Alat gerak pseudopodia, flagellum, silia dan ada yang tanpa alat gerak.
Protozoa mempunyai lebih dari 30.000 spesies dengan beberapa sifat karakteristiknya. Ada beberapa spesies yang bersifat patogen pada manusia dan hewan, beberapa spesies berperan penting dalam simbiosa dengan Ruminantia, sebagai mikroorganisme pada serangga, berperanan didalam proses mikrobiologi tanah, mikrobiologi air, dan sebagainya. Sifatnya dapat hidup dengan syarat kehidupan yang minimal, sebab jasad ini dapat menggunakan bakteria maupun protozoa lainnya sebagai sumber makanannya. Di dalam keadaan yang tidak sesuai untuk pertumbuhannya beberapa spesies dapat membentuk kista, yaitu bentuk sel yang dilindungi oleh dinding sel tebal.
Reproduksi secara aseksual dengan pembelahan biner (pembelahan diri) dan pembelahan ganda (misalnya pada plasmodium) dan secara seksual dengan singami (yaitu persatuan dua gamet yang sama atau berbeda ukurannya) dan konjugasi (terjadi pertukaran inti sehingga terjadi reorganisasi pada kedua individu).
Peranan protozoa bagi kehidupan manusia :
a.    Protozoa yang menguntungkan
Umumnya protozoa merugikan bagi manusia, namun ada juga yang menguntungkan, misalnya beberapa sepecies yang hidup sebagai saprofit pada sampah, sehingga dapat membantu siklus mineral. Dalam ekosistem perairan. Protozoa yang hidup sebagai zooplankton sangat berguna untuk makanan ikan.
b.   Protozoa yang merugikan
Umumnya Protozoa bersifat holozoik, makanannya diperoleh dari sisa organisme lain. Protozoa yang mengambil zat makanan dari organisme lain ini bersifat parasit dan patagen, karena itu sangat merugikan.
Berdasarkan alat geraknya, protozoa dikelompokkan menjadi 4 kelas yaitu
1.        Kelas Rhizopoda (Sarcodina)
Alat geraknya berupa kaki semu (pseudopodia) yang merupakan penjuluran sitoplasma, gerakannya disebut gerak amoeboid, dan bentuk tubuhnya tidak tetap. Berkembang biak secara aseksual dengan membelah diri. Rhizopoda yang hidup di air tawar dan hidupnya bebas misalnya Amoeba proteus dan Difflugia. Rhizopoda yang hidup di laut misalnya Globigerina dari kelompok Foraminifera. Yang hidup parasit pada manusia misalnya Entamoeba histolytica dan Entamoeba gingivalis.
2.        Kelas Ciliata (Ciliophora/Infusoria)
       Alat geraknya berupa rambut getar (silia). Disebut Infusoria karena anggota Ciliata hidup di air yang tercemar. Silia terdapat di seluruh permukaan tubuh atau hanya pada bagian tertentu. Bentuk tubuhnya tetap karena memiliki perikel. Memiliki dua  macam inti yaitu mikronukleus (berfungsi mengatur perkembangbiakan) dan makronukleus (mengatur pertumbuhan dan metabolisme). Reproduksi secara aseksual dengan pembelahan biner dan secara seksual dengan konjugasi. Ciliata yang hidup bebas di air tawar misalnya Paramaecium, Stentor, Vorticella, dan Didinium (predator). Ciliata yang hidup parasit pada manusia adalah Balantidium coli.
3.        Kelas Flagellata (Mastigophora)
       Alat geraknya berupa bulu cambuk (flagel) dan bentuk tubuhnya tetap. Cara hidupnya ada yang hidup bebas, bersimbiosis, dan parasit. Flagellata yang hidup bebas misalnya Euglena, yang hidup bersimbiosis misalnya Trichonympha pada usus rayap, dan yang hidup parasit misalnya Trypanosoma gambiense memyebabkan penyakit tidur, Trichomonas vaginalis menyebabkan penyakit pada alat kelamin wanita dan saluran kelamin pria, Leishmania donovani menyebabkan penyakit kala azar. Flagellata berkembang biak secara aseksual dengan pembelahan diri membujur.
4.        Kelas Sporozoa
Tidak memiliki alat gerak dan dalam daur hidupnya memiliki spora. Sporanya ada dua macam yaitu spora aseksual disebut merozoit dan spora seksual disebut sporozoit. Hidupnya parasit. Contoh Plasmodium dan Toxoplasma. Peristiwa keluarnya merozoit dari eritrosit ketika pecah menyebabkan suhu badan penderita naik disebut masa sporulasi. Plasmodium vivax dan P. Ovale menyebabkan malaria tertiana, Plasmodium malariae menyebabkan malaria kuartana, dan Plasmodium falciparum menyebabkan malaria tropikana. Toxoplasma gondii menyebabkan penyakit toksoplasmosis. Toxoplasma masuk ke dalam tubuh manusia melalui daging yang tercemar kista Toxoplasma dari kotoran kucing. Infeksi Toxoplasma terutama membahayakan ibu hamil karena dapat membunuh embrio atau bayi yang dilahirkan menjadi cacat.
5.        Kelas Suctoria
Bentuk muda hewan ini mempunyai cilia, oleh sebab itu beberapa ahli memasukkan ke dalam kelas ciliate. Hidupnya mandiri jika sudah dewasa, mempunyai tentakel dan melekat pada suatu benda dengan tentakelnya. Beberapa jenis bersifat parsit. Tentakelnya berguna untuk menusuk atau menghisap dan tidsak memiliki cilia. Cara makannya bersifat holozoik. Reprodusi dengan membentuk tunas-tunas.  Contohnya: Podophyta dan Suctoria yang parasit.

IV.   HASIL PENGAMATAN
1.    Tabel  Pengamatan
     1.a Medium Biasa
No
Nama Kelompok
Nama Spesies
Air Kolam
Air Sawah
Air Selokan
Air Comberan
Sketsa
1.
II
Euglena
Viridis
-
-
-
ü   





     1.b. Medium Biakan Transparan
No.
Nama Kelompok
Nama Spesies
Air Kolam
Air Sawah
Air Selokan
Air Comberan
Sketsa
1.
I, IV, VII
Euglena
Viridis
-
ü   
-
ü   




2.
IV, VI,VII
Paramecium caudatum
ü   
ü   
ü   
ü   




3.
V, VI
Volvox globator
ü   
-
-
-




4.
VII
Amoeba sp
-
ü   
-
-




1.c. Medium Biakan Karbon
No.
Nama Kelompok
Nama Spesies
Air Kolam
Air Sawah
Air Selokan
Air Comberan
Sketsa
1.
I, III, IV, VI, VIII
Paramaecium caudatum
ü   
ü   
-
-




2.
I
Euglena
-
-
-
ü   




3.
I, V
Volvox globator
ü   
-
-
-






a.   Gambar hasil pengamatan
1.    Paramecium caudatum
   

Keterangan:
1.  Cilium
2.  Micronukleus
3.  Makronukleus
4.  Celah mulut
5.  Pellicle



Sumber: Gambar 1. 2015
Keterangan : Termasuk protozoa, Paramecium caudatum ditemukan di comberan (pada medium dalam gelas aqua tertutupi plastik transparan ditemukan dalam air kolam, air sawah, air comberan dan air selokan. Dalam air sawah dan air kolam terdapat pada gelas aqua keadaan tertutup kertas karbon).

2.    Euglena viridis


Keterangan:
1. Flagel
2. Mulut sel
3. Nukleus
4. Vakoula kontraktil
5. Bintik mata
 
Sumber: Gambar 2. 2015
Keterangan : Euglena viridis termasuk protozoa, ditemukan di air comberan baik medium biasa, medium biakan dengan ditutupi plastik transparan maupun medium biakan yang ditutupi dengan kertas karbon.




3.    Amoeba sp


Keterangan:
1. Membran sel
2. Endoplasma
3. Nukleus
4. Vakoula kontraktil
 
Sumber: Gambar 3. 2015
Keterangan: Amoeba sp ditemukan di air sawah dalam perlakuan gelas aqua
yang ditutupi plastik transparan pada medium biakan.

a.     Volvox globator


Keterangan:
1. Flagel
2. Nukleus
3. Kloroplas
4. Bintik mata

Sumber : Gambar 4. 2015
Keterangan : Volvox globator merupakan protozoa, ditemukan pada medium biakan yang ditutupi plastik transparan dan ditutupi kertas karbon    yaitu terdapat di air kolam.


V.    ANALISIS DATA
Setelah dilakukan pengamatan dengan menggunakan dua medium, yaitu medium biasa dan medium biakan. Pada medium biakan yang ditutup plastik transparan, terdapat protozoa sebagian yang sedikit berbeda dengan medium biakan yang ditutup dengan karbon.
Berikut adalah analisis spesies yang merupakan protozoa:

1)      Paramecium caudatum
Klasifikasi
Kingdom   : Animalia
Phylum      : Protozoa
Superclass : Cilliata
Class          : Holotriohea
Order         : Hymonostimatida
Famili        : Holotrichidae
Genus        : Paramecium
Species      : Paramecium caudatum
 (Sumber : Hegner. 1968)
            Berdasarkan hasil pengamatan dibawah mikroskop, hewan ini tampak berenang-renang dengan gerakan yang bervariasi (tidak beraturan) dan dengan sangat cepat. Hal tersebut dikarenakan oleh adanya rambut getar atau silia yang memenuhi seluruh permukaan tubuh dari hewan ini. Paramaecium mempunyai bentuk tubuh seperti sandal, oleh karena itu hewan ini disebut dengan hewan sandal. Apabila dilikat dibawah mikroskop hewan ini mempunyai bentuk yang tetap atau tidak berubah-ubah. Paramecium lebih banyak ditemukan pada medium biakan yang ditutupi kertas karbon dibandingkan medium biakan yang ditutupi plastik transparan.
Paramecium caudatum tergolong hewan bersel satu yang tubuhnya besar dan hidup di air tawar, dapat dilihat dengan mata biasa biasa sebagai titik yang bergerak-gerak, panjangnya 80.350 mikron ( 1 Mikron = 1/ 1000 mm ).
Rambut getar diseluruh permukaan tubuhnya sebenarnya adalah tonjolan selaput permukaan sel. Saat hewan ini bergerak, bagian deapanya adalah bagian yang tumpul  sedangkan bagian belakangnya adalah bagian yang lancip. Pada bagian tubuh yang lancip terdapat lengkukan ke dalam yang merupakan lubang mulut sel yang di sebelah dalamnya berhubungan dengan suatu corong., berakhir pada rongga makanan. Makannya berupa maklik bersel satu seperti bakteri, protozoa kecil, ganggang dan rag. Oleh gerakan rambut getarnya maka makanan dapat masuk ke dalam mulut sel terus malalui corong makanan sampai ke dalam rongga makana untuk dicerna.
Paramecium caudatum berkembang biak dengan membelah diri dan konjugasi. Pada pembiakan membelah diri inti mikro terbelah menjadi dua bagian yang masing-masing bergerak ke arah ujung srl yang berlawan. Inti mikro membelah melintang menjadi dua : corong makanan dan rongga yang berdenyut yang kedua terbentuk juga  dan disertai terjadinya lengkukan melintang yang membagi tubuh menjadi dua bagian yang sama besar. Dengan jalan demikian terjadilah dua jasad muda yang masing-masing diperlengkapi dengan organel yang sempurna. Paramecium caudatum bergerak dengan menggunakan silia (bulu getar)nya, oleh karenanya dia dimasukkan kedalam filum cilliata. Bagian tubuhnya ada vakuola kontraktil, vakuola makanan tua, celah mulut, mikronukleus, makronukleus, vakuola makanan, vestibulum, rongga mulut, faring, dan trikosis.


2)      Euglena viridis
Klasifikasi       :
Kingdom         : Animalia
Phylum            : Protozoa
Superclass       : Mastigophora
Class                : Phytomastigoporea
Ordo                : Euglenida
Famili              : Euglenidae
Genus              : Euglena
Spesies            : Euglena viridis
(Sumber : Hegner. 1968)
Euglena viridis ditemukan pada medium biasa maupun medium biakan (ditutupi plastik transparan dan ditutupi kertas karbon) yaitu di air comberan. Spesies ini memiliki silia yang sama panjang, yang terdapat pada seluruh permukaan tubuhnya. Bentuk tubuh panjang, runcing pada anterior dan tumpul pada posterior. Lapisan luar yang memadat disebut ektoplasma dan bagian di sebelah disebut endoplasma yang wujudnya padat.
Euglena viridis adalah protista yang dapat bertindak sebagai heterotrof dan dapat pula sebagai autotrof. Ketika bertindak sebagai heterotrof, Euglena viridis mengelilingi partikel dan mengkonsumsi makanan dengan fagositosis. Ketika bertindak sebagai autotrof, Euglena viridis menggunakan kloroplas, (warna hijau) yang mengandung Klorofil a, Klorofil b, dan beberapa karotenoidpigmen, untuk menghasilkan gula oleh fotosintesis. Setiap kloroplas memiliki tiga membran, dan ada ditumpukan tilakoid tiga. Jumlah dan bentuk kloroplas dalam Euglenozoa sangat bervariasi karena kondisi lingkungan dan sejarah evolusi. Euglena mampu bergerak melalui lingkungan perairan dengan menggunakan besar, flagela untuk penggerak. Untuk mengamati lingkungannya, sel berisi eyespot, organel primitif yang menyaring sinar matahari ke dalam cahaya-mendeteksi, foto-sensitif struktur didasar flagela hanya mengizinkan panjang gelombang cahaya tertentu untuk memukulnya. Foto ini mendeteksi daerah yang sensitif terhadap cahaya yang dapat ditularkan melalui eyespot. Ketika cahaya tersebut terdeteksi, Euglena viridis mungkin sesuai menyesuaikan posisi untuk meningkatkan fotosintesis. Euglena viridis mobilitas juga memungkinkan untuk berburu kemampuan, karena adaptasi ini, banyak Euglena viridis dianggap mixotrophs:autotrophs disinar matahari dan heterotrophs dalam gelap. Euglena viridis juga struktural dinding sel kurang, tapi memiliki kulit tipis sebagai gantinya. Yang kulit tipis terbuat dari protein band yang spiral ke bawah panjang Euglena viridis dan berbaring di bawah membran plasma.
Dalam kondisi kelembaban rendah, sebuah Euglena viridis membentuk dinding pelindung di sekitar itu sendiri dan tertidur sebagai spora sampai kondisi lingkungan membaik. Euglena viridis juga dapat bertahan dalam gelap dengan menyimpan paramylon butiran dalam tubuh pyernoid dalam kloroplas. Euglena berkembang biak dengan membelah diri secara longitudinal.
Hewan ini mudah dikenali karena satu flagelnya (bulu cambuk) yang menjadi ciri khas protozoa superklas mastigosphora.  Euglena berbentuk seperti kumparan yang panjangnya bervariasi dari 25-100 mikron. Mempunyai sebuah flagellum pada ujung anterior yang dimulai dari kerongkongan. Ke dalam kerongkongan itu bermuara pada suatu tempat penampungan (reservoir). Ke dalam reservoir itu bermuara beberapa vakuola kontraktil kecil. Dekat reservoir tersebut terdapat srigma merah (dianggap sebagai mata) (eu + Gr. Glene, biji mata). Dalam tubuh hewan biasanya terdapat sejumlah besar kloroplastid. Dalam sitoplasma disimpan karobohidrat sebagai makanan cadangan berupa butir-butir paramilum. Inti tunggal dan di tengah-tengahnya terkumpul kromatin (Brotowijoyo, 1986 hal: 61).

3). Amoeba sp
Klasifikasi:
Kingdom         : Animalia
Phylum            : Protoza
Sub phylum     : Plasmoderma
Classis             : Sarcodina
Sub Classis      : Rhizopoda
Ordo                : Amoebima
Family             : Amoebioae
Genus              : Amoeba
Species            : Amoeba sp
Sumber: Wahyudi, didik. 2014. Protozoa. http://didik-abd.blogspot.com (online). Diakses 3 Maret 2015.
Protozoa ini sayangnya hanya ditemukan pada air sawah dalam gelas transparan oleh kelompok 7, namun pada hakikatnya protozoa ini habitatnya adalah air tawar.
Amoeba bergerak dengan menjulurkan kaki semunya (pseudopodia), gerakannya ini disebut amoeboid.  Amoeba ada yang dibungkus cangkang ada pula yang tanpa selubung cangkang (telanjang), biasanya yang tanpa selubung bentuknya asimetris dan selalu berubah.
Bagian tubuh amoeba yang hanya satu selter diri atas vakuola makanan, vakuola kontraktil, inti, endoplasma, ektoplasma, plasmagel, plasmolema, tudung hyalin, lembaran plasma gel, plasma sol, dan juga kristal-kristal. Amoeba sp terdapat dalam air tawar baik pada air tergenang maupun yang mengalir. Perkembangan dalam reproduksi amoeba merupakan pertumbuhan yang sederhana, sel sebagai hasil pembelahan binary jadi sel yang penuh dengan keunikan volume secara perlahan-lahan. Hewan ini bernapas dengan cara difusi.
Pengambilan makanan terjadi tanpa bantuan bagian bentuk mulut dan dapat terjadi dibagian mana saja pada permukaan tubuh dimana makanan berupa protozoa yang ditelan melalui permukaan tubuh yang membujur keluar (Jasin, 1992).
Tubuhnya terdiri atas vakuola kontraktil, nukleus, vakuola makanan. Tubuhnya dibedakan atas dua bagi ansi toplasma yaitu ektoplsma dan endoplasma. Amoeba merupakan hewan bersel tunggal dengan ukuran panjang  250 um (0,25 mm) transparan tidak dapat dilihat dengan mata telanjang tetapi harus menggunakan mikroskop dan tanpak putih kebiru-biruan (Jasin, 1992).   


4). Volvox globator
Klasifikasi
 kingdom : Animalia
 Filum       : Protozoa
 Class        : Phitomastigophora
 Ordo        : Phytomonadina
Family      : Phytomonadideae
 Genus       : Volvox
 Spesies     : Volvox globator
(Jasin, 1992).
Volvox globator ditemukan di air kolam pada medium biakan yang ditutupi plastik transparan dan kertas karbon. Bentuk tubuh macam-macam ada yang seperti bola, bulat memanjang, atau seperti sandal bahkan ada yang bentuknya tidak menentu. Namun pada volvox ini berbentuk bola berukuran kecil. Sebagai plankton di dalam air tawar, serta ada yang terdapat ada air genangan dan persawahan (Jasin, 1992). Perkembangbiakan  Seksual secara oogami, Aseksual dengan pembelahan sel membentuk koloni anakan (Anonim, 2013). Respirasi terjadi secara aerob atau anaerob pada respirasi aerob terjadi oksidasi dengan O2 yang masuk dalam tubuh dengan cara osmosis dan difusi melalui seluruh permukaan tubuh aerob pembongkaran zat komles jadi zat enzim (Subrotoi, 2013). Proses pernapasan dengan masuknya oksigen dan keluarnya karbondioksida berlangsung dengan cara difusi di permukaan tubuh (Jasin, 1992).   
Antara satu sel dengan sel lainya yang saling berdekatan di hubungkan oleh benang-benang sitoplasma, makanan dari sekitar ditangkap dan sintesis oleh sel-sel vegetatif. Volvox globe torter diri atas ratusan sel yang digabungkan oleh suatu jalinan plotoplasma. Sebagian sel-selnya mempunyai titik mata, chlorophyl, vakuola kontraktil, dan dua flagella. Sel-sel tersebut disebut sel somatis. Spesies ini berbentuk bola yang berongga dan rongga itu berisi bubur cair, pada dinding bagian luar tertanam 3-17 ribu sel secara individu dan memiliki dua flagel pada setiap sisi tubuhnya yang berfungsi sebagai pergerakan ( Jasin, 1992 ).
Menurut literatur yang ada yaitu contoh laporan pengamatan protozoa http://idevata.blogspot.com/2011/10/contoh-laporan-pengamatan-protista.html. Pada air jernih lebih sedikit mengandung protozoa daripada air yang lebih kotor seperti air sawah, air sungai dan lain-lain. Karena kondisi air jernih tidak memungkinkan protozoa untuk hidup. Sebab pada air jernih keadaan airnya bersih sehingga sedikit terdapat makanan untuk protozoa seperti jasad renik dan lain-lain, sehingga kehidupan protozoa kurang didukung oleh lingkungannya.
Air kotor ada hubungannya dengan jumlah protozoa. Karena air yang kotor merupakan tempat hidup yang ideal bagi protozoa. Sebab disana banyak terdapat makanan untuk protozoa seperti jasad-jasad renik dan lain-lain. Pada air kotor protozoa dapat hidup dengan aman karena jarang ada yang mengganggu. Filum yang paling banyak ditemukan ialah filum flagellata (Mestigophora). Cara bergeraknya semua berputar-putar kesana-kemari.



VI.    KESIMPULAN
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
1.    Protozoa adalah hewan-hewan bersel tunggal, mempunyai struktur yang lebih majemuk dari sel tunggal hewan multiseluler dan walaupun hanya terdiri dari satu sel, namun protozoa merupakan organisme yang sempurna
2.    Berkembang biak dengan membelah diri, tetapi ada juga yang mengadakan konjugasi, dan membentuk spora.
3.    Cara mengambil makanannya ada yang saprozoik, holofitik, dan holozoik.
4.    Protozoa habitatnya di air tawar, air laut, tanah yang lembab atau dalam tubuh hewan lain. Alat gerak pseudopodia, flagellum, silia dan ada yang tanpa alat gerak.
5.      Anggota protozoa yang ditemukan pada medium biasa yaitu Euglena viridis.
6.      Anggota protozoa yang ditemukan pada medium biakan yaitu, Euglena viridis, Paramecium caudatum, Amoeba sp dan volvox globator.

VI.       DAFTAR PUSTAKA
Campbell, N.A., J.B. Reece, & L.G. Mitchell. 2003.Biologi. Edisi Ke-5,6.
Terj.  Dari: Biology. 5th ed. Oleh Manalu, W. Jakarta. Penerbit  
Erlangga.
Halang, Bunda, Dharmono, Mahrudin, M. Arsyad, dan Amalia Rezeki. 2015. Penuntun Praktikum Zoologi Invertebrata. Jurusan: PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin.
Jasin, Maskoeri. 1992. Zoologi Invertebrata. Surabaya :Sinar Wijaya.
Kashiko tim. 2004. Kamus Lengkap Biologi. Edisa ke-2. Surabaya.
Kashiko Publisher.
Subrotoi. 2014. Respirasi Hewan. (http//:www.google,search.com)
Universitas Jakarta. Di akses pada tanggal 3 Maret 2015.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar